PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
KEWIRAUSAHAAN
A. Judul Program
Produksi dan Pemasaran Jajanan Khas Tape Bergizi Tinggi dengan Bahan Baku Buah Sukun
B. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan penyediaan bahan pangan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang begitu pesat. Hal ini menyebabkan harga bahan pokok seperti beras semakin mahal. Dampak yang terjadi adalah bencana kelaparan dan gizi buruk pada anak-anak belum dapat terhindarkan di beberapa wilayah Indonesia . Bahkan yang lebih memprihatinkan, banyak masyarakat yang melakukan pembakaran hutan dengan alih-alih membuka lahan pertanian.
Pada kenyataannya, masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, program penghijauan yang dicanangkan pemerintah pun dirasa belum memberikan solusi terbaik. Penanaman pohon palem, glodogan, angsana, akasia, dan mahoni tidak bisa membantu akan penyediaan bahan pangan (Buntarman, 2008). Padahal , Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki beraneka ragam tumbuhan termasuk tanaman pangan. Untuk itu, menjadi tanggung jawab bersama dalam upaya memenuhi dan mencari alternatif lain guna menyediakan kebutuhan bahan pokok selain beras.
Salah satu tanaman pangan yang dapat dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat adalah buah sukun. Buah sukun sudah dikonsumsi sebagai makanan pokok di Kepulauan Nusantara sebelum masyarakat mengenal padi (Anonim dalam Republika Newsroom, 2009). Ahli kuliner, Wongso (dalam Kedaulatan Rakyat, 2008) menyayangkan misi pemerintah dalam menggalakkan diversifikasi pangan yang belum menunjukkan hasil menggembirakan, padahal hampir di seluruh tanah air sukun tumbuh secara subur. Menurutnya memadukan bahan pangan dengan beras akan menciptakan selera yang lebih bervariasi dan nikmat.
Sukun merupakan tanaman buah yang mempunyai nama ilmiah artocarpus communis. Pembentukan buah sukun tidak didahului dengan proses pembuahan bakal biji (parthenocarphy), sehingga buah sukun tidak memiliki biji. Secara geografis, tanaman sukun terdapat di berbagai wilayah di Indonesia karena merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering maupun lembab (Irwanto, 2008). Senada dengan Dany (2007) yang menyatakan bahwa tanaman sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 1200 m di atas permukaan air laut. Lebih lanjut Dany (2007) mengungkapkan bahwa sukun dapat tumbuh di tanah alluvial yang mengandung banyak bahan organik dan memiliki derajat keasaman tanah sekitar 6-7. Akan tetapi, tanaman sukun juga relatif toleran terhadap pH rendah, relatif tahan kekeringan, dan tahan naungan. Bahkan, di tempat yang mengandung batu karang dan kadar garam agak tinggi serta sering tergenang air, tanaman sukun masih mampu tumbuh dan berbuah. Selain itu, sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang tinggi antara 80-100 inchi per tahun dengan kelembaban 60-80%. Akan tetapi, lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran matahari dengan temperatur antara15-38°C (Irwanto, 2008).
Buah sukun mempunyai nilai gizi utama yang tidak kalah dengan bahan pangan lain. Buah sukun kaya akan unsur-unsur mineral dan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosfor (P), zat besi (Fe), vitamin B1, B2 dan vitamin C. Jika dibandingkan dengan bahan pangan sumber karbohidrat lainnya, dalam beberapa hal, sukun memiliki keunggulan, yaitu: kandungan protein dan karbohidratnya lebih tinggi daripada ubi kayu, ubi jalar, dan kentang. Bahkan nilai gizi sukun kurang lebih setara dengan nilai gizi beras. Buah sukun juga mengandung asam amino esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh manusia, seperti: histidine, isoleusin, lysine, methionin, triptophan, dan valin (Anonim dalam Republika Newsroom, 2009).
Buah sukun mempunyai sifat yang mudah rusak sehingga nilai jualnya semakin menurun. Namun, jika diolah lebih lanjut pemanfaatan buah sukun sebagai bahan makanan dapat lebih bervariatif. Sukun dapat diolah menjadi bahan setengah jadi dalam bentuk tepung yang mempunyai daya simpan lebih panjang, lebih tahan lama, mudah diangkut dan disimpan, serta lebih fleksibel penggunaannya (Anonim dalam Indosiar.com, 2007). Selain itu, buah sukun juga dapat diolah menjadi sukun goreng, keripik sukun, dan lain-lain yang umumnya sudah dikembangkan masyarakat.
Salah satu pemanfaatan buah sukun yang masih asing namun luar biasa adalah sebagai bahan baku pembuatan tape. Buah sukun sebagai bahan baku pembuatan tape belum banyak dikembangkan oleh masyarakat Indonesia . Padahal, tape merupakan makanan selingan yang disukai oleh masyarakat luas di Indonesia (Dedin dalam Lembaga Penelitian IPB, 1998).
Pada umumnya tape terbuat dari bahan karbohidrat melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi tape (Ranardi dalam Lembaga Penelitian IPB, 1998). Dalam proses pembuatan tape makanan hanya dirusak oleh mikroba-mikroba tertentu dalam ragi tape sehingga sifatnya berubah menjadi lebih enak sekaligus mudah dicerna dan bergizi. Mikroba-mikroba dalam ragi tersebut berfungsi untuk mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa), kemudian diubah menjadi alkohol dan sebagian alkohol tersebut diubah menjadi asam-asam organik. Oleh karena itu, tape mempunyai rasa yang spesifik, yaitu rasa manis, alkoholis, dan kadang-kadang masam (Anonim dalam Lembaga Penelitian IPB, 1998). Proses pembuatan tape dipengaruhi antara lain oleh mutu ragi yang digunakan, jumlah ragi yang ditambahkan, serta lama fermentasi. Mutu ragi yang baik akan menghasilkan tape yang baik pula, yaitu tape yang mempunyai rasa manis, agak asam sedikit alkohol dan bau agak keras (Lingga, dkk dalam Lembaga Penelitian IPB, 1998).
Menurut pendapat Widawati (2008), tape sukun memiliki rasa yang lebih enak dan lebih manis dibandingkan tape singkong. Hal ini disebabkan karena pembuatan tape dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan, di mana semakin tinggi kandungan karbohidrat dan semakin rendah kandungan lemak bahan tape yang digunakan maka tape yang dihasilkan akan lebih enak (Rahardi dalam Lembaga Penelitian IPB, 1998).
Selain memiliki kelebihan, tape sukun juga memiliki kekurangan. Kekurangan tape sukun menurut Widawati (2008) adalah masyarakat luas di Indonesia belum mengenal secara umum tentang rasa dan proses pembuatannya. Oleh karena itu, pembuatan tape sukun merupakan salah satu alternatif yang baik dalam memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi. Selain itu, meskipun ada beberapa para ahli yang melakukan penelitian dalam pembuatan tape sukun, namun sampai saat ini tape sukun belum diakui sebagai makanan atau jajanan khas dari suatu daerah (Widawati, 2008).
Mengingat budidaya sukun yang mudah dan buahnya mengandung gizi yang tinggi, maka tidak ada salahnya untuk mengembangkan pembuatan tape sukun sebagai peluang usaha home industry. Tentunya selain mensukseskan diversifikasi pangan oleh pemerintah, hal ini juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang akhir-akhir ini semakin meningkat. Harga sukun yang murah dapat memudahkan peluang usaha ini untuk berkembang lebih pesat. Apalagi jika pemerintah setempat khususnya Kabupaten Purworejo berkenan membantu dalam mensosialisasikan pentingnya budidaya sukun. Kabupaten Purworejo yang merupakan daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan sangat toleran terhadap pembudidayaan tanaman sukun. Dengan demikian, pembuatan tape sukun dapat dikembangkan sebagai makanan atau jajanan khas Kabupaten Purworejo.
Manfaat tanaman sukun selain untuk pengganti bahan makanan juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan herbal. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada buah sukun saja, namun masyarakat dapat memanfaatkan daun sukun. Daun sukun memiliki beragam manfaat untuk menjaga maupun meningkatkan kinerja ginjal, sebagai penurun kolesterol, sekaligus cocok untuk menjaga kesehatan pembuluh darah maupun jantung. Secara empiris, daun sukun mampu menyelamatkan ginjal yang sakit. Sebuah riset yang dilakukan LIPI dengan peneliti asal Cina juga mengungkapkan, daun sukun sangat berguna bagi proses penyembuhan penyakit lever (Dany, 2007).
Penyakit lever dan ginjal adalah penyakit yang dapat mematikan dan banyak diderita pada usia 60-70 tahun. Masyarakat pada umumnya beranggapan kedua penyakit tersebut sangat sulit untuk disembuhkan dan menelan biaya yang begitu besar karena penderita harus menjalani tambah darah, cuci darah atau berpantang makanan penyebab kencing manis atau darah tinggi. Tak berfungsinya ginjal menurut Rahardjo (dalam Dany, 2007) dapat disebabkan oleh endapan batu ginjal, pembesaran prostat, kencing manis, darah tinggi, atau penyakit imunologi. Penurunan fungsi ginjal karena faktor usia pun akan lebih cepat berlangsung karena pembesaran prostat menyumbat saluran kemih.
Masyarakat lebih mengenal sukun melalui pohon dan buahnya, tetapi masyarakat dapat juga mengenali sukun dari bentuk daun yang lebar menjari dan kasar. Telah dijelaskan oleh Mardi (dalam Dany, 2007) bahwa meramu daun sukun mampu meredakan keluhan-keluhan gangguan ginjal, penurunan kolesterol, asam urat, dan lever. Lebih lanjut Mardi menganjurkan setelah meminum ramuan daun sukun, penderita harus menghindari makan sayur bayam, daun singkong, dan kangkung serta jeroan, karena dapat meningkatkan kekentalan darah yang membuat otot menjadi kram.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk mengembangkan pembuatan tape sukun menjadi bahan alternatif dalam memenuhi kebutuhan pangan yang murah dan tetap bergizi tinggi. Selain itu, penulis juga ingin mencoba mengembangkan tape sukun menjadi suatu peluang usaha home industry yang dapat menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran. Adapun judul yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Produksi dan Pemasaran Jajanan Khas Tape Bergizi Tinggi dengan Bahan Baku Buah Sukun”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, maka permasalahan dalam kegiatan ini adalah: Bagaimana cara memproduksi dan pemasaran jajanan khas tape bergizi tinggi dengan bahan baku buah sukun di Kabupaten Purworejo?
D. Tujuan Program
Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat dan memasarkan jajanan khas tape bergizi tinggi dengan bahan baku buah sukun di Kabupaten Purworejo.
E. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah barang dan jasa komersial pemasaran jajanan khas tape bergizi tinggi dengan bahan baku buah sukun.
F. Kegunaan Program
Manfaat yang diharapkan akan diperoleh setelah kegiatan ini adalah sebagai berikut:
- Masyarakat
Pemanfaatan buah sukun sebagai bahan baku pembuatan tape merupakan salah satu alternatif dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok pangan yang tetap bergizi tinggi. Selain itu, pemasaran tape sukun juga dapat mengurangi tingkat pengangguran masyarakat khususnya Kabupaten Purworejo dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
- Pemerintah
Pembudidayaan tanaman sukun dapat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan “Purworejo Hijau” yang tengah dicanangkan. Tanaman sukun juga dapat menjadi salah satu tanaman alternatif dalam program reboisasi hutan guna mengurangi bencana longsor yang sering terjadi di Kabupaten Purworejo. Selain itu, pemanfaatan buah sukun juga dapat mensukseskan program diversifikasi pangan dalam memenuhi kebutuhan pokok pangan guna mengurangi bencana kelaparan dan penderitaan gizi buruk pada anak-anak.
- Dunia Industri
Pembuatan tape sukun memungkinkan untuk dikembangkan dan diproduksi secara lebih besar. Untuk itu, dunia industri diharapkan dapat memberikan peluang usaha yang dapat menyerap tenaga kerja.
- Universitas Muhammadiyah Purworejo
Produksi dan pemasaran jajanan khas tape bergizi tinggi dengan bahan baku buah sukun merupakan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan yang dapat dijadikan sebagai pemacu motivasi bagi mahasiswa lain untuk belajar dan berkarya dalam meningkatkan kreativitas, meraih prestasi, dan membuka peluang usaha dalam menuju kemandirian bangsa.
- Penulis
Program kreativitas mahasiswa ini dapat menjadi jalan menuju kemandirian sebagai anak bangsa untuk terus belajar dan berkarya sebagai manusia yang berguna untuk orang lain, komunitas, masyarakat, agama, bangsa dan negara.
G. Gambaran Umum Rencana Usaha
Kabupaten Purworejo memiliki 3 perusahaan yang cukup besar, yaitu PT. Unggulrejo Wasono, PT. Indotama, dan Pabrik Rokok Sampoerna. Namun belum semua tenaga kerja yang ada di Kabupaten Purworejo secara optimal. Pengangguran pun masih menjadi momok yang harus sesegera mungkin diatasi. Namun demikian, Kabupaten Purworejo bukan merupakan daerah industri melainkan daerah agraris. Wilayah Kabupaten Purworejo terdiri dari daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Purworejo berprofesi sebagai petani. Akan tetapi, penyediaan kebutuhan pokok pangan dirasa belum mampu untuk mencukupi secara mandiri.
Sebagian besar petani Kabupaten Purworejo hanya menanam padi sebagai sumber utama penghasilannya. Sementara lahan-lahan kosong yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh petani maupun pemerintah. Dewasa ini pemanfaatan lahan yang telah dilaksanakan hanya sebatas penanaman pohon palem, glodogan, angsana, akasia, pinus, dan mahoni saja. Padahal, tanaman tersebut tidak mampu untuk membantu menyediakan kebutuhan bahan pangan.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan lahan kosong dan peningkatan penyediaan kebutuhan pokok pangan adalah dengan menanam dan mengelola sukun. Secara geografis tanaman sukun sangat cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten Purworejo. Tanaman sukun dapat diperbanyak dengan stek akar atau cangkok. Di samping itu, jika ditinjau dari nilai gizi, buah sukun memiliki kandungan gizi yang setara dengan beras. Tabel 1 berikut ini menunjukkan komposisi kandungan buah sukun bila dibandingkan dengan sumber pangan lainnya.
Tabel 1. Komposisi kandungan gizi sukun dan beberapa
bahan pangan lainnya dalam 100 gram bahan
Jenis Bahan Pangan | Energi (kal) | Protein (g) | Lemak (g) | Karbohidrat (g) |
Tepung Sukun Buah Sukun Tua Beras Jagung Ubi kayu Ubi jalar Kentang | 302 108 360 129 146 123 83 | 3,6 1,3 6,8 4,1 1,3 1,8 2,0 | 0,8 0,3 0,7 1,3 0,3 0,7 0,1 | 78,9 28,2 78,9 30,3 34,7 27,9 19,1 |
(Sumber: FAO, 1972 dalam Departemen Pertanian, 2003).
Pada kenyataannya, masyarakat umum hanya mengenal sukun sebagai sukun goreng dan keripik sukun. Padahal, pengolahan lebih lanjut buah sukun sebagai bahan makanan dapat lebih bervariatif. Salah satu jenis pengolahan buah sukun yang belum dikembangkan adalah sebagai bahan baku pembuatan tape. Untuk itu, gambaran usaha yang perlu dikembangkan saat ini adalah pembuatan tape. Tape sukun memiliki rasa yang lebih enak dari tape-tape lain, karena sukun mengandung karbohidrat yang lebih tinggi dari bahan lainnya.
Masyarakat awam, biasanya membeli makanan karena harga dan rasanya. Dengan harga sukun yang relatif murah, maka harga tape sukun pun akan dengan mudah untuk dijangkau masyarakat. Di samping itu, dengan rasa yang lebih enak dan mengandung gizi yang lebih tinggi, pemasaran tape sukun akan mampu bersaing dengan tape-tape jenis lain. Persaingan dalam pemasaran tape sukun dengan tape-tape yang lain dapat disiasati dengan pemberian pewarna makanan pada saat proses pengukusan. Pembuatan tape sukun agar lebih menarik dapat dipotong-potong dengan bentuk yang beraneka ragam. Untuk pemasaran tape sukun dapat dilakukan dengan cara dikemas dalam mika yang selanjutnya dapat didistribusikan melalui kios-kios. Tape sukun merupakan makanan jajanan yang dapat langsung dikonsumsi atau bisa juga sebagai bahan campuran dalam es campur, prol tape (roti tape), maupun tape goreng.
Kendala utama dalam pemasaran tape sukun terletak pada keberadaan tape sukun yang belum dikenal oleh masyarakat luas. Untuk itu, dalam gambaran usaha ini penulis akan bekerja sama dengan mitra kerja dalam mensosialisasikan, memproduksi, dan memasarkan tape sukun. Adapun mitra kerja dalam kerja sama ini adalah PKK dan Karang Taruna Desa Ngandagan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo-Jawa Tengah. Usaha yang dilakukan pertama kali dengan memperkenalkan tape sukun pada pameran-pameran dan lokakarya terlebih dahulu. Selanjutnya tape sukun dapat diproduksi oleh anggota PKK, sedangkan pendistribusiannya dilakukan oleh anggota Karang Taruna.
Usaha ini menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang keberlanjutan usaha. Ditinjau dari segi bahan baku, tanaman sukun mudah untuk dibudidayakan di Kabupaten Purworejo. Tanaman sukun sudah mulai berbuah pada umur 3 tahun. Bahkan, di lingkungan yang sesuai tanaman sukun sudah belajar berbuah pada umur 2 tahun. Setiap pohon sukun dapat menghasilkan 200-300 buah atau 400-600 kg per pohon karena bobot buah sukun rata-rata 2 kg. Dengan demikian, ketersediaan bahan baku cukup mudah untuk didapatkan. Selain itu, proses pembuatan tape pun mudah dan sederhana, serta hanya memerlukan bahan campuran berupa ragi tape yang harganya relatif murah. Jika ditinjau dari alat yang digunakan, pembuatan tape sukun sangat sederhana karena tidak memerlukan alat khusus.
H. Metode Pelaksanaan Program
1. Persiapan
Pada tahap persiapan pembuatan tape sukun, penulis mempersiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan. Pembuatan tape sukun direncanakan akan dilaksanakan di Desa Ngandagan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.
2. Pembelian Bahan Baku
Pembelian bahan baku tape sukun dengan cara membeli buah sukun yang sudah tua tapi masih keras. Bahan baku yang lain antara lain ragi, pewarna makanan, dan aneka bentuk cetakan kue yang dapat diperoleh di toko kue.
3. Pembuatan Tape Sukun
Tape sukun dibuat dari buah sukun, adapun tata cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
- Buah sukun dipotong dengan ukuran dan bentuk sesuai selera.
- Potongan buah sukun di kukus kurang lebih selama 10 menit.
- Setelah dikukus buah sukun didiamkan selama 20 menit yang sebelumnya telah diberi pewarna makanan sesuai dengan selera.
- Selanjutnya dilakukan fermentasi kurang lebih selama 24-72 jam dengan menggunakan ragi.
- Tape sukun siap untuk dikemas dan dipasarkan
4. Sosialisasi dan Promosi
Sosialisasi dan promosi dimaksudkan untuk memperkenalkan tape sukun kepada masyarakat luas yang meliputi rasa tape sukun, bentuk tape sukun, kandungan gizi tape sukun, dan harga tape sukun. Sosialisasi diadakan secara khusus untuk masyarakat dari satu tempat (desa/kecamatan) ke tempat yang lain, atau melalui seminar, pameran dan lokakarya. Selain itu, promosi dapat dilakukan dengan cara pengenalan tape sukun pada acara pertemuan rutin antar desa dalam forum kegiatan POKJA PKK.
5. Kerja sama dengan Mitra
Kerja sama dimaksudkan untuk membuat dan memasarkan tape sukun dalam kuantitas yang lebih besar.
6. Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan cara didistribusikan pada kios atau toko-toko dan dengan membuat toko sebagai pusat penjualan tape sukun.
I. Jadwal Kegiatan Program
Jangka waktu yang diperhitungkan dalam kegiatan ini terhitung sejak persiapan sampai dengan pemasaran. Adapun tabel jadwal kegiatan program dalam bentuk Bar-chartnya seperti pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Program
No | Jenis Kegiatan | Bulan 1 | Bulan 2 | Bulan 3 | Bulan 4 | Bulan 5 | Bulan 6 | ||||||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | ||
1. | Persiapan | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
2. | Pembelian Bahan | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
3. | Pembuatan Tape Sukun | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
4. | Uji Kandungan Gizi | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
5. | Izin BPOM | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
6. | Pengemasan Produk | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
7. | Sosialisasi dan Promosi | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
8. | Kerja sama dengan Mitra | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
9. | Pemasaran | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
10. | Penyusunan Laporan | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
11. | Laporan dan Presentasi | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
J. Biaya
1. Anggaran Dana
Anggaran dana yang diperlukan dalam kegiatan ini seluruhnya adalah sebesar Rp 10.000.000, 00 (sepuluh juta rupiah).
2. Rincian Pengeluaran
a. Bahan Habis Pakai
No | Nama Bahan | Jumlah | Satuan | Harga Satuan (Rp) | Harga Total (Rp) |
1. | Buah Sukun | secukupnya | buah | - | 500.000 |
2. | Ragi | secukupnya | bungkus | - | 100.000 |
3. | Pewarna Makanan | 5 | botol | 5.000 | 25.000 |
JUMLAH | 625.000 |
b. Peralatan Penunjang
No | Nama Alat | Jumlah | Satuan | Harga Satuan (Rp) | Harga Total (Rp) |
1. | Kompor Gas | 2 | buah | 800.000 | 1.600.000 |
2. | Tabung Elpiji | 2 | buah | 800.000 | 1.600.000 |
3. | Panci | 2 | buah | 150.000 | 300.000 |
4. | Baskom | 2 | buah | 50.000 | 100.000 |
5. | Ember | 2 | buah | 15.000 | 30.000 |
6. | Pisau | 3 | buah | 10.000 | 30.000 |
7. | Mika Plastik | 100 | buah | 300 | 30.000 |
8. | Stepler | 2 | buah | 5.000 | 10.000 |
9. | Steples | 2 | buah | 1.000 | 2.000 |
10. | Cetakan | | dozin | | 500.000 |
JUMLAH | 4.202.000 |
c. Perjalanan
No. | Jenis Perjalanan | Biaya (Rp) |
1. | Survei harga bahan | 150.000 |
2. | Pembelian bahan dan alat | 300.000 |
3. | Sosialisasi masyarakat | 376.000 |
4. | Transportasi pendistribusian | 200.000 |
JUMLAH | 1.026.000 |
d. Lain-lain
No. | Jenis Kebutuhan | Biaya (Rp) |
1. | ATK | 200.000 |
2. | Penyelenggaraan sosialisasi/pameran | 600.000 |
3. | Konsumsi selama kegiatan | 450.000 |
4. | Studi pustaka (internet rent) | 150.000 |
5. | Uji kandungan gizi | 500.000 |
6. | Izin BPOM | 500.000 |
7. | Media promosi (spanduk, pamphlet) | 1.000.000 |
8. | Dokumentasi | 200.000 |
9. | Penyusunan Laporan | 200.000 |
10. | Biaya tak terduga | 347.000 |
JUMLAH | 4.147.000 |
Pengeluaran totalnya adalah:
a. Bahan habis pakai : Rp 625.000, 00
b. Peralatan penunjang : Rp 4.202.000, 00
c. Perjalanan : Rp 1.026.000, 00
d. Lain-lain : Rp 4.147.000, 00 +
JUMLAH : Rp 10.000.000, 00
K. Daftar Pustaka
Dany. 2007. Forum Nusaku: Daun Sukun Penyelamat Ginjal. Media Elektronik diakses melalui: http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?t=3893, pada tanggal 16 Februari 2009.
Departemen Pertanian. 2003. Panduan Teknologi Pengolahan Sukun Sebagai Bahan Pangan Alternatif. Jakarta: Departemen Pertanian, Media Elektronik diakses melalui: http://agribisnis.deptan.go.id/web/pustaka/teknologi%20proses/Panduan%20Teknologi%20Pengolahan%20Sukun%20Sebagai%20Bahan%20Pangan%20Alternatif.pdf, pada tanggal 16 Februari 2008.
Ditjen BPPHP Departemen Pertanian. 2002. Teknopro Holtikultura: Nilai Gizi dan Teknologi Pengolahan Sukun. Jakarta: Ditjen BPPHP Departemen Pertanian, Media Elektronik diakses melalui: http://agribisnis.deptan.go.id/web/teknopro/Leaflet%20Teknopro%20No.%2035.htm, pada tanggal 16 Februari 2009.
G. Aris Buntarman. 2008. Yogya: Kota Sukun alias Breadfruit City. Yogyakarta, media elektronik diakses melalui: http://edu2000.org/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=409&Itemid=9, pada tanggal 16 Februari 2009.
Indosiar.com. 2007. Intopic: Sukun, Buah yang Kaya Karbohidrat. Jakarta: Indosiar.com, Media Elektronik diakses melalui: http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/sukun-buah-yang-kaya-karbohidrat, pada tanggal 16 Februari 2009.
IPTEKnet. 2009. Ipteknet Sentra Informasi Iptek: Sukun. Jakarta: IPTEKnet, Media Elektronik diakses melalui: http://iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?mnu=2&id=239, pada tanggal 16 Februari 2009.
Irwanto. 2009. Pengembangan Tanaman Sukun. Media Elektronik diakses melalui http://www.irwantoshut.com, pada tanggal 18 Februari 2009.
Kedaulatan Rakyat. 1998. Rubrikasi: Pangan Mahal, Kembali ke Sukun Kaya Gizi. Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat, Media Elektronik diakses melalui: http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=167790&actmenu=46, pada tanggal 16 Februari 2009.
Lembaga Penelitian IPB. 1998. Kumpulan Ringkasan Makalah: Pengaruh Lama Pemanasan dan Fermentasi Terhadap Kadar Gula dan Alkohol Tape Sukun. Bogor: Lembaga Penelitian IPB.
Lubis. 2008. Shvoong: Khasiat Buah dan Daun Sukun. Media Elektronik diakses melalui: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1823111-khasiat-buah-dan-daun-sukun/, pada tanggal 16 Februari 2009.
Republika Newsroom. 2009. Kesehatan Ekstrak: Sukun, Sumber Diet Rendah Kalori hingga Obat Gigi. Republika Company, Media Elektronik diakses melalui: http://republika.co.id/berita/31816/Sukun_Sumber_Diet_Rendah_Kalori_Hingga_Obat_Gigi, 18 Februari 2009.
The Brandals. 2008. KapanLagi.com: Daun Sukun Selamatkan Ginjal. Media Elektronik diakses melalui: http://www.kapanlagi.com/clubbing/showthread.php?t=19462, pada tanggal 16 Februari 2009.
Widawati. 2008. Shvoong: Tape dari Buah Sukun. Media Elektronik diakses melalui: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1805316-tape-dari-buah-sukun/, pada tanggal 18 Februari 2009.
LAMPIRAN 1
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Supriyasih
b. NIM : 072120204
c. Fakultas/Program Studi : FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo
e. Waktu untuk kegiatan : 24 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Naufan Mufti Sudarmono
b. NIM : 072120133
c. Fakultas/Program Studi : FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo
e. Waktu untuk kegiatan : 24 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana II
a. Nama lengkap : Alex Andika
b. NIM : 082120010
c. Fakultas/Program Studi : FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo
e. Waktu untuk kegiatan : 24 jam/minggu
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap dan Gelar : H. Budi Setiawan, S. Sos., M. Si.
2. Golongan Pangkat dan NBM : IIIa/914 941
3. Jabatan Fungsional : Assisten Ahli
4. Jabatan Struktural : Dosen Prog. Studi Pend. Bahasa Inggris
5. Fakultas/Program Studi : FKIP-Prog. Studi Pend. Bahasa Inggris
6. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo
7. Bidang Keahlian : Sosiologi Bisnis
8. Waktu untuk kegiatan : 18 jam/minggu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA
a. Ketua Pelaksana Kegiatan
Data Pribadi:
Nama : Supriyasih
Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 01 Agustus 1985
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Ngandagan RT 02 RW 01 Kec. Pituruh
Kab. Purworejo Jawa Tengah 54263
No HP : 0852 9122 1162
Pendidikan:
1) TK Melati Mekar Ngandagan (Lulus 1991)
2) SD Negeri Ngandagan, Pituruh-Purworejo (Lulus 1997)
3) SLTP Negeri 1 Pituruh, Pituruh-Purworejo (Lulus 2000)
4) SMK Kristen Kutoarjo, Jurusan Akuntansi (Lulus 2003)
5) Universitas Muhammadiyah Purworejo (Saat ini masih menempuh semester V, FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris)
Pengalaman Organisasi:
1) Bendahara Karang Taruna Desa Ngandagan, Pituruh-Purworejo periode 2001-2002.
2) Bendahara OSIS SMK Kristen Kutoarjo periode 2002-2003.
3) Sekretaris Karang Taruna Desa Ngandagan, Pituruh-Purworejo periode 2008-2009.
Pengalaman Kerja:
1) PT Haluan Niaga Perkasa (Kasir II Butik Santa Lucia Mal Kelapa Gading 2), Ruko Gading Bukit Indah Blok H-19, Jakarta Utara. Sejak 15 Juli 2003 sampai dengan 30 Desember 2003.
2) PT Kahatex (Quality Control Packing II Dept. Sock), Jl. Cigondewah Kaler Blok Suci, Cimahi - Jawa Barat. Sejak 04 Januari 2004 sampai dengan 01 Maret 2007.
b. Anggota Pelaksana I
Data Pribadi:
Nama : Naufan Mufti Sudarmono
Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 08 Oktober 1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Sebomenggalan RT 03 RW IX No. 12
Purworejo, Kab. Purworejo, Jawa Tengah 54111
No HP : 0852 2285 81879
Pendidikan:
1) SD Negeri Sebomenggalan, Purworejo-Purworejo (Lulus tahun 2001)
2) SLTP Negeri 2 Purworejo, Purworejo-Purworejo (Lulus tahun 2004)
3) SMA Negeri 7 Purworejo, Purworejo-Purworejo(Lulus tahun 2007)
4) Universitas Muhammadiyah Purworejo (Saat ini menempuh semester V FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris)
Pengalaman Organisasi:
1) Pramuka SLTP N 2 Purworejo, Purworejo-Purworejo periode 2002.
2) Sie. Organisasi Pramuka SMA N 7 Purworejo, periode 2003
3) Sie. Bidang Kreativitas UKM ESC periode 2008 Universitas Muhammadiyah Purworejo.
c. Anggota Pelaksana II
Data Pribadi:
Nama : Alex Andika
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 12 Januari 1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Desa Grenggeng RT 01 RW 3 Kec. Karanganyar
Kab. Kebumen Jawa Tengah 54364
No HP : 0852 2886 95708
Pendidikan:
1) SD Negeri Grenggeng, Karanganyar-Kebumen (Lulus tahun 2002)
2) SLTP Negeri 2 Karanganyar, Karanganyar-Kebumen (Lulus tahun 2005)
3) SMA Negeri 1 Pejagoan, Kebumen (Lulus tahun 2008)
4) Universitas Muhammadiyah Purworejo (saat ini baru menempuh semester III, FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris)
Pengalaman Organisasi:
1. Sebagai pengurus Pramuka SLTP Negeri 2 Karanganyar.
2. Sebagai pengurus Pramuka SMA Negeri 1 Pejagoan Kebumen.
3. Sebagai pengurus OSIS SMA Negeri I Pejagoan.
4. Sebagai Ketua Komisariat IMM Universitas Muhammadiyah Purworejo.
LAMPIRAN 3
TAPE SUKUN
Tata cara pembuatan Tape Sukun adalah sebagai berikut:
- Pertama pilih buah sukun yang agak matang (kemampo) tetapi belum lunak daging buahnya.
- Buah sukun dipotong dengan ukuran dan bentuk sesuai selera.
- Potongan buah sukun di kukus kurang lebih selama 10 menit.
- Setelah dikukus buah sukun didiamkan selama 20 menit yang sebelumnya telah diberi pewarna makanan sesuai dengan selera.
- Campurkan Ragi tape dan masukkan kedalam wadah tertutup rapat dengan plastik
- Selanjutnya dilakukan fermentasi kurang lebih selama 24-72 jam dengan menggunakan ragi.
- Tape sukun siap untuk dikemas dan dipasarkan
KARANG TARUNA KENDOGO PUTRO
DESA NGANDAGAN
KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO
SURAT PERNYATAAN
No: 01/II/2009
Yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : UNTUNG RIYADI
2. Alamat : Desa Ngandagan RT 02 RW 01 Kec. Pituruh Kab. Purworejo
3. Jabatan : Ketua Karang Taruna KENDOGO PUTRO
Disebut sebagai Pihak I.
1. Nama : SUPRIYASIH
2. Alamat : Universitas Muhammadiyah Purworejo
3. Jabatan : Ketua Peneliti
Disebut Pihak II.
Menyatakan bahwa Pihak I bersedia melakukan kemitraan dengan pihak II, untuk membuat, mensosialisasikan, dan memasarkan hasil lomba PKMK yang berjudul Pemasaran Jajanan Khas Tape Bergizi Tinggi dengan Bahan Baku Buah Sukun dalam Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purworejo.
Pituruh, 18 Februari 2009
Pihak II Pihak I
Supriyasih Untung Riyadi
Ketua Pelaksana Ketua Karang Taruna
KARANG TARUNA KENDOGO PUTRO
DESA NGANDAGAN
KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO
SURAT PERNYATAAN
No: 01/II/2009
Yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : RUSMINAH
2. Alamat : Desa Ngandagan RT 02 RW 01 Kec. Pituruh Kab. Purworejo
3. Jabatan : Ketua POKJA IV PKK Desa Ngandagan
Disebut sebagai Pihak I.
1. Nama : SUPRIYASIH
2. Alamat : Universitas Muhammadiyah Purworejo
3. Jabatan : Ketua Peneliti
Disebut Pihak II.
Menyatakan bahwa Pihak I bersedia melakukan kemitraan dengan pihak II, untuk membuat, mensosialisasikan, dan memasarkan hasil lomba PKMK yang berjudul Pemasaran Jajanan Khas Tape Bergizi Tinggi dengan Bahan Baku Buah Sukun dalam Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purworejo.
Pituruh, 18 Februari 2009
Pihak II Pihak I
Supriyasih Rusminah
Ketua Pelaksana an. Ketua PKK
Ketua Pokja IV PKK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar